Baja tahan karat martensit pengerasan presipitasi (PH) umumnya mengandung unsur paduan seperti tembaga, timbal, molibdenum, dan titanium yang membentuk fase pengerasan. Unsur-unsur paduan ini memiliki kelarutan yang lebih besar pada austenit, tetapi sangat sedikit pada martensit. Oleh karena itu, perlakuan panas pada baja tahan karat martensit pengerasan presipitasi pertama-tama harus berupa perlakuan larutan padat untuk melarutkan sepenuhnya fase pengerasan yang diendapkan dalam keadaan as-cast. Kemudian dilakukan perlakuan pengerasan presipitasi untuk mengendapkan fasa pengerasan sekunder sehingga meningkatkan kekuatan pengecoran baja tahan karat dan membuatnya memiliki ketahanan korosi yang baik. Selain itu, perlakuan larutan juga akan meningkatkan kinerja pemotongancoran baja tahan karat pengerasan presipitasi.
Karakteristik Perlakuan Panas Pengecoran Baja Tahan Karat Pengerasan Curah Hujan:
- 1) Sebelum pengolahan larutan, perlu dipanaskan terlebih dahulu hingga 650℃, dan kemudian segera dipanaskan hingga suhu yang telah ditentukan. Coran juga dapat dimasukkan ke dalam tungku pada suhu tinggi.
- 2) Suhu larutan padat umumnya 1020-1060°C, dan waktu penahanan dihitung berdasarkan kenaikan 1 jam untuk setiap peningkatan ketebalan dinding 25 mm. Untuk coran dengan bentuk kompleks, suhu larutan padat dapat diturunkan hingga sekitar 930°C.
- 3) Untuk menghilangkan ketidakseragaman struktur dendritik dan segregasi komponen pada pengecoran baja besar, yang terbaik adalah melakukan perlakuan homogenisasi suhu tinggi sebelum larutan padat.
- 4) Suhu perlakuan penuaan dapat dipilih secara tepat sesuai dengan persyaratan kekuatan, kekerasan dan ketangguhan pengecoran.
- 5) Untuk meningkatkan sifat mekanik coran baja tahan karat pengerasan presipitasi, setelah perlakuan larutan, pendinginan udara pada 700-810°C selama 2 jam, dan kemudian pendinginan udara pada 620°C selama 4 jam. Hal ini secara signifikan dapat meningkatkan kinerja pemotongan coran.
Waktu posting: 04-Sep-2021